A.
JUDUL
Pemanfaatan
singkong sebagai bahan campuran pembuatan tempe di Desa Sepande
B.
LATAR
BELAKANG
Tempe merupakan makanan
tradisional asli Indonesia terbuat dari kacang kedelai yang kaya manfaat
diantaranya sebagai antioksidan dan makanan kaya protein.
Tempe dibuat dari fermentasi kedelai. Fermentasi kedelai
berlangsung selama 20-24 jam pada suhu 30°C dengan bantuan mikroorganisme
tertentu dari golongan kapang terutama Rhizopus oligosporus. Kedelai
akan diliputi oleh struktur menyerupai benang halus/biomassa kapang berwarna
putih, disebut miselium, yang mengikat kedelai menjadi struktur yang kompak. .
Kedelai
mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat
mencapai 40 - 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang
hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam. Kedelai mempunyai kandungan protein
yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering.
Sebagian
produsen tempe di Desa Sepande mencari solusi yaitu dengan melirik singkong
sebagai bahan campuran kedelai. Langkah ini dinilai sebagai pilihan yang dapat
diambil setelah melonjaknya harga jual kedelai. Banyak pembeli yang sudah tahu
dan berkomentar cukup bagus dan tempe jadi lebih tahan lama maksimal 3 hari.
Digunakannya bahan campuran singkong dikarenakan harga singkong yang masih
terjangkau.
Pembuatan
tempe singkong ini merupakan terobosan baru bagi warga Desa Sepande yang
mayoritas berpenghasilan dari industri kecil yakni industri tempe.
C.
PERUMUSAN
MASALAH
Dalam proyek rencana penulisan proposal PKM-K ini ada
beberapa masalah yang perlu dirumuskan dan dibahas untuk menghindari kerancuan
dan mempermudah dalam pelaksanaan program ini yaitu :
1. Bagaimana proses pembuatan tempe singkong?
2. Bagaimana pemasaran tempe singkong agar bisa diterima pasar?
3. Bagaimana menciptakan produk makanan yang inovatif, ekonomis dan bergizi?
4. Bagaimana mendapatkan keuntungan dari usaha yang mampu membuka peluang usaha dan kreatifitas mahasiswa?
1. Bagaimana proses pembuatan tempe singkong?
2. Bagaimana pemasaran tempe singkong agar bisa diterima pasar?
3. Bagaimana menciptakan produk makanan yang inovatif, ekonomis dan bergizi?
4. Bagaimana mendapatkan keuntungan dari usaha yang mampu membuka peluang usaha dan kreatifitas mahasiswa?
D. TUJUAN
Berdasakan perumusan masalah rencana proposal PKM-K di
atas, di dapat berbagai tujuan secara umum :
1. Mengetahui
proses produksi pembuatan tempe singkong.
2. Mengetahui
pemasaran tempe singkong yang bisa diterima pasar.
3. Menciptakan
produk makanan yang inovatif dan ekonomis bernilai gizi tinggi yang
bisa diterima masyarakat.
4. Mendapatkan
keuntungan dalam mendirikan usaha mandiri sehingga mampu membuka peluang kerja,
mengembangkan jiwa kreatifitas, dan kewirausahaan pada mahasiswa
E.
LUARAN
YANG DIHARAPKAN
Dalam program usulan proposal PKM-K ini ada beberapa
luaran yang diharapkan yaitu :
1. Terciptanya
peluang usaha mandiri yang bergerak di bidang kreasi pangan.
2. Tumbuhnya
jiwa kewirausahaan dan kreatifitas mahasiswa yang mandiri.
3. Memperoleh profit yang sebesar-besarnya dari hasil pembuatan
tempe singkong.
F.
KEGUNAAN
1. Bagi Produsen
Munculnya terobosan baru dalam
pembuatan tempe singkong sebagai
makanan bergizi tinggi akan memperluas pasar
produk. Kondisi ini dapat
menimbulkan iklim kompetitif dikalangan produsen khususnya
warga Desa Sepande untuk
bersaing melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas sehingga secara
tidak langsung dapat meningkatkan kualitas produk. Dengan ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya dalam penerapan yang dapat dikembangkan
lebih lanjut.
2.
Bagi
Konsumen/Peminat
tempe pada umumnya
Mendapatkan
nilai rasa yang berbeda dari rasa tempe pada umumnya.
3.
Bagi
Masyarakat
Adanya produk ini akan membantu konsumen dalam pemenuhan
kebutuhan makanan
bergizi yang sesuai dengan trend dan tuntutan masyarakat yang kembali pada
bahan-bahan alami, serba praktis, mudah dan murah namun bermanfaat bagi tubuh.
Membuka lapangan kerja sehingga dapat mengangkat perekonomian masyarakat.
G.
GAMBARAN
UMUM RENCANA USAHA
1.
Gambaran
Usaha
Usaha pembuatan tempe singkong guna meningkatakan nilai tambah komoditas pengusaha
industri kecil tempe serta menghemat banyak pengeluaran akibat naiknya nilai
jual bahan pembuatan tempe yakni kedelai. Usaha ini ditekankan pada peningkatan nilai tambah dan diversifikasi
produk olahan berupa campuran singkong sebagai bahan alternatif untuk memperoleh
cipta rasa tempe yang berbeda.
2.
Gambaran
Produk
Usaha yang kami kembangkan dari tempe
singkong ini adalah sebuah usaha
yang menitikberatkan untuk meningkatkan nilai cipta rasa dan
solusi akibat naiknya bahan baku tempe. Keunggulan produk kami dibandingkan dengan tempe pada umumnya adalah pada segi nilai protein dari
tempe dan singkong, rasa dan mempunyai
nilai keawetan yang relative lama.
H.
METODE
PELAKSANAAN
1.
Lokasi
Produksi
Pada tahap awal produksi akan dilaksanakan di rumah salah
satu pengusaha kecil industri tempe yang
terletak di Desa Sepande Candi Sidoarjo. Proses pembuatan tempe singkong ini
berlangsung selama 3 hari 2 malam.
2.
Perencanan
Produksi
a.
Bahan
Produksi
-
Kedelai
-
Singkong
-
Ragi
-
Air
b.
Alat
dan mesin produksi
-
Dandang Besar (Tong)
-
Tampah Besar
-
Tungku atau Kompor
-
Kayu Bakar
-
Gerajen (pasir kayu hasil penggerajian)
-
Ember
-
Keranjang
-
Mesin Penggiling
-
Karung Goni
-
Rak Bambu
-
Sendok
-
Kolam Pemisah Kulit
-
Plastik
atau Daun Pisang
-
Pasra Singkong (seperti pasra keju)
-
Bak Mandi
-
Pisau
3.
Proses Produksi
1. Proses Perebusan
Pertama-tama rebus
kedelai hingga mendidih. Proses perebusan ini bertujuan untuk melunakkan kedelai,
agar lebih mudah dihancurkan saat proses penggilingan.
2. Proses Penggilingan
Lakukan proses
penggilingan dengan mesin penggiling.
3.
Proses Pemisahan Kulit
Setelah selesai digiling,
lakukan proses pemisahan kulit dengan cara membilas dengan air di kolam
pembilasan sampai bersih.
4. Proses Perendaman
Proses perendaman ini dilakukan selama ± 12
jam. Tujuan dari proses perendaman ini yakni agar proses fermentasi lebih mudah
dan cepat menghasilkan kapang (jamur).
5. Proses
Mengolah Singkong
Untuk mengolah
singkong, pertama siapkan singkong ± 30 kg kemudian kupas kulitnya lalu cuci
hingga bersih. Setelah singkong yang terkelupas kulitnya dan di cuci bersih
lakukan tahap pemasrahan singkong. Setelah itu rendam semalaman. Hal ini
bertujuan untuk memisahkan sari singkong (pati) dari pasrahan agar waktu tahap
pengukusan tidak terlalu lengket. Setelah melakukan pemisahan pati, Lakukan
pengukusan. Kemudian tiriskan setelah pasrahan singkong benar-benar matang.
6.
Proses Perebusan Ulang Setelah Proses Perendaman
Setelah dilakukannya
proses perendaman, kemudian kukus kembali dalam dandang sampai mendidih. Kemudian
angkat, tiriskan dan dinginkan dalam tampah besar.
7. Proses Percetakan Tempe
Singkong
Campurkan pasrahan
singkong ke dalam tampah besar dengan kedelai yang sudah direbus seperti di
jelaskan di atas. Jangan lupa tambahkan ragi tempe ± 20 gram. Kemudian aduk
hingga merata.
8. Proses Pengemasan
Proses pengemasan
ada beberapa macam. Salah satunya di bungkus dengan plastik, ada juga yang di
taruh di rak bambu dan ada juga yang di bungkus dengan daun pisang. Setelah itu
tutup dengan karung goni agar mendapatkan suhu yang cukup untuk melakukan
fermentasi. Tunggu hingga 1 malam sampai kapang mulai tumbuh.
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN TEMPE
CAMPURAN SINGKONG
I.
JADWAL
KEGIATAN
Kegiatan direncanakan berlangsung selama 5
bulan dengan rincian jadwal sebagai
berikut :
J.
RANCANGAN
BIAYA
1. Bahan
2. Alat
3. Mobilitas
4. Lain-Lain
5. Jumlah Anggaran

